Sabtu, 28 Februari 2015

Isi Paket Dari Bitung

Malam ini entah kenapa hatiku sedikit tak tenang, walau mata ini sudah amat sangat lelah. Lelah menyaksikan aktivitas orang orang di sekitarku, dari jam 7 pagi sampai saat ini mataku masih harus terjaga hanya untuk memenuhi keinginan hati yang membutuhkan sebuah ketenangan...
Jika mataku ini punya mulut, mungkin dia akan teriak dan memintaku agar segera mengistirahatkannya, dan jika hatiku punya mulut ia pun akan membalas teriakan mata, bahwa ia masih ingin terjaga, mengikuti alunan qolbu...
Di temani gemericik air hujan yang jatuh di atas atap mata ini akhirnya pasrah terjaga bersama hati, membuka fikiranku untuk menggerakan jari jari tanganku lagi, menekan satu demi satu huruf dan mengisi lembaran lembaran elektronik ini...
Mengingat sepertinya besok aku akan menerima pundi pundi rupiah, ada hasrat dalam hati memberikan sesuatu yang special teruntuk orang orang yang aku sayang di rumah, Mamah & Dede dan ke 2 keponakanku yang lucu... Terkadang aku ingin memberikan apapun yang aku miliki di sini untuk mereka. Tapi mereka tidak pernah meminta apapun yang aku miliki di sini, mereka cukup bahagia dengan apa yang mereka miliki saat ini. Walau kebahagiaan mereka hanya sebatas cukup, karena pelengkap kebahagian mereka adalah aku...
Aku mengerti beratnya hati seorang ibu yang ditinggalkan jauh oleh anaknya dan hanya bisa bertemu 1 kali dalam setahun.
Aku ingat bagaimana rasanya pura pura tersenyum tegar dan menahan air mata saat di bandara.
Aku tau rasanya melepaskan separuh jiwa pergi.
Karena akupun demikian, aku mengerti, aku ingat dan aku merasakan. 21 tahun lalu aku lahir dari rahimmu, yang aku tahu jiwa ini tetap menyatu denganmu, sejauh apapun kaki ini melangkah dan doa doamu selalu aku rasakan di setiap hela nafas ini...
Jauh dan berpisah dengan kalian adalah hal tersulit dalam hidupku, tapi akan lebih sulit aku untuk membuat kalian bahagia jika aku tak melakukan sesuatu apapun. Ikhtiar ini dan doa doa itu yang akan membuat semuanya akan lebih baik. Insya Allah...
Besok, tak ada paketan kue bagea kenari yang aku kirima lagi, tak ada paketan ika roa yang aku kirim, tak ada ikan kaleng yang aku kirim. Materi tak cukup membuat bahagia itu lengkap. Tapi saling mendoakan adalah cara kita memeluk dari jauh...
Bapak, Ika rindu...
Mamah, Neng rindu...
Dede, teteh enta rindu...
Teteh, Ika rindu...
Dada & Neng Ira, Aunty rindu...
*continue crying... :'(           ^cengeng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar